DAMAI itu hanya pengalihan isu, bahwa seolah-olah kita tidak punya
lagi musuh untuk diperangi. Padahal, ketidak adilan selalu muncul dengan
aktor berbeda namun perilakunya sama: korup dan tiran.
Damai itu
baru tercipta ketika realitas yang ada bersesuaian dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Tidak ada kedamaian jika perut lapar,
dan angka kezaliman (kemiskinan) masih merata. Tidak ada damai jika
pendidikan terburuk se-Indonesia. Tidak ada damai jika pelayanan publik
masih suka-suka.
Oleh sebab itu, jihad melawan hal-hal seperti
ini harus ada sepanjang masa. Bukankah Islam itu agama jihad, agama
perang, agama penegakan keadilan, agama amar makruf nahi munkar? Mungkin
modelnya yang berbeda. Tidak perlu lagi dengan kekerasan dan perjuangan
bersenjata. Kita harus melakukan perlawanan dengan pola-pola baru,
santun tapi mematikan.