MUSUH KEMERDEKAAN. Untuk mencapai kemerdekaan, membawa bangsanya
menuju "tanah yang dijanjikan", Musa as harus berperang melawan tiga
aliansi kekuatan. Siapa saja mereka?
Pertama, Fira'un (Pharaoh):
Sebuah simbol kekuatan politik yang menindas dan membodohi. Sosok yang
juga dikenal dengan Ramses ini dikenal arogan dan diskriminatif. Hanya
yang mampu menjilat dan menuhankan dirinya yang diberi jabatan dan
kerja. Selebihnya, yang kritis, akan disingkirkan dari wilayah kerajaannya.
Kedua, Qarun (Korah): Representasi kapitalis pengusaha yang menguasai
berbagai proyek dan sumberdaya. Ia dikenal sebagai orang kaya. Ia
bersedia membayar dan mendukung siapa saja, sejauh itu menjanjikan akses
anggaran baginya. Pebisnis ulung ini punya aset yang tak terkira
jumlahnya. Masyarakat dipekerjakan, tapi bukan untuk disejahterakan.
Melainkan untuk menaikkan nilai saham korporasinya.
Ketiga, Bal'am (Balaam): Sosok ulama dan cendikiawan yang mendoakan dan mendukung despotisme penguasa. Syeikh Bal'am bin Baura ini dikenal sebagai ulama berjubah yang punya banyak karomah. Tauhid-nya tinggi. Namun akhirnya menjadi juru do'a istana dan menerima permintaan Fira'un untuk mendoakan kehancuran bagi Musa. Ia membangun mazhab yang memonopoli kebenaran, yang jika tidak persis sama dengan dirinya akan disebut sesat.
Ketiga mereka ini bahu-membahu membangun birokrasi kekuasaan, legitimasi kepemilikan, dan prestise kedudukan. Ini semua wajah feodalisme yang sudah sangat tua, namun dewasa ini menjelma dalam nama Pancasila, Demokrasi, bahkan Agama.
Fira'un, Qarun, dan Bal'am yang diberitakan dalam berbagai kitab suci memang pernah tenggelam di laut merah, terkubur di perut bumi Mesir, dan mati musyrik pada era silam. Tetapi wujud barunya silih berganti lahir disepanjang tempat dan zaman.
Pada masa kolonial, ketiga mereka ini muncul dalam kolaborasi jaringan "3G": Gospel (injil/pendeta), Gold (emas/kapitalis VOC), and Glory (kekuasan/raja). Mereka bertiga berlayar dalam satu kapal penjajahan.
Untuk zaman sekarang, di republik saudara, di provinsi saudara, di kabupaten saudara; identifikasi sendiri siapa saja ketiga mereka. Lalu jadilah Musa. [SM]
Ketiga, Bal'am (Balaam): Sosok ulama dan cendikiawan yang mendoakan dan mendukung despotisme penguasa. Syeikh Bal'am bin Baura ini dikenal sebagai ulama berjubah yang punya banyak karomah. Tauhid-nya tinggi. Namun akhirnya menjadi juru do'a istana dan menerima permintaan Fira'un untuk mendoakan kehancuran bagi Musa. Ia membangun mazhab yang memonopoli kebenaran, yang jika tidak persis sama dengan dirinya akan disebut sesat.
Ketiga mereka ini bahu-membahu membangun birokrasi kekuasaan, legitimasi kepemilikan, dan prestise kedudukan. Ini semua wajah feodalisme yang sudah sangat tua, namun dewasa ini menjelma dalam nama Pancasila, Demokrasi, bahkan Agama.
Fira'un, Qarun, dan Bal'am yang diberitakan dalam berbagai kitab suci memang pernah tenggelam di laut merah, terkubur di perut bumi Mesir, dan mati musyrik pada era silam. Tetapi wujud barunya silih berganti lahir disepanjang tempat dan zaman.
Pada masa kolonial, ketiga mereka ini muncul dalam kolaborasi jaringan "3G": Gospel (injil/pendeta), Gold (emas/kapitalis VOC), and Glory (kekuasan/raja). Mereka bertiga berlayar dalam satu kapal penjajahan.
Untuk zaman sekarang, di republik saudara, di provinsi saudara, di kabupaten saudara; identifikasi sendiri siapa saja ketiga mereka. Lalu jadilah Musa. [SM]
No comments:
Post a Comment