Wednesday, 24 June 2015

Qiyamullail pada Bulan Ramadhan antara 20 dengan 8

Pada masa hidupnya, Rasul saw tdk meng-organisir Qiyamullail pd bulan Ramadhan. Alasan Beliau, "Aku takut akan kalian anggap sbg kewajiban." Beliau lbh sering menghabiskan sisa malam utk sholat sunat sendiri di rumah bahkan sampai bengkak kakinya. Tetapi kemudian Umar ber-inovasi meng-organisir sholat ini & menyebutnya sbg "Bid'ah yg indah" (ni'mal bid'atu hadzihi). Ide dasar Umar adalah utk menciptakan "persatuan." Waktu terus berlalu. Ternyata apa yg Rasul saw khawatirkan benar terjadi! Utk kasus Aceh misalnya, bukannya persatuan yg benar2 terbangun. Malah saling sikut antara yg 20 dg yg 8 semakin kentara. Perselisihan berujung perpecahan & kudeta, karena sebagian merasa sholat sunat ini 'wajib' hukumnya 20, sebagian lagi meyakini 'wajib' hukumnya 8. Rasul sdh tau saudaraku, bahwa kita ummatnya akan terpecah karena urusan ibadah sunnah yg sebenarnya sangat personal itu, kini sdh kita ubah menjadi semacam 'wajib'. Kebodohanlah yg menyebabkan kita terus begini. Islam itu akan menjadi agama damai, kalau orang2nya cerdas.

No comments:

Post a Comment