Monday 26 November 2018

Setelah Shalat Subuh

Perlu di kaji secara mendalam oleh segenap umat Islam di seluruh dunia kenapa Nabi menyebut perjuangan melawan hawa nafsu sebagai Jihad Akbar atau perang besar. Perang yang lebih berbahaya dan lebih besar dari perang manapun di dunia. Bukankah perang-perang fisik yang pernah dilalui Nabi sedemikian beratnya sampai pernah gigi Nabi patah di dalam perang tersebut. Tidak kurang ribuan nyawa melawang termasuk orang-orang yang sangat dekat dengan Nabi.

Tubuh manusia yang tampak sebenarnya tersusun oleh sel-sel yang halus dan tidak tampak dilihat dari luar. Sel halus tersebut terdapat inti sel, lebih kecil lagi ada molekul kemudian atom. Dulu kita meyakini partikel terkecil di alam ini adalah atom. Sesudah diteliti lebih dalam, ternyata inti atom masih bisa dibagi menjadi lebih kecil: proton dan neutron. Ternyata proton dan neutron dibentuk oleh zarah-zarah yang lebih kecil, disebut kuark-kuark.

Orang Bodoh

Melanjutkan apa yang sudah kami tulis di Facebook kemarin tentang orang bodoh dan memang sangat menarik untuk dibahas. Pada dasarnya manusia ingin pandai, pintar dan cerdik dan lebih khusus lagi mereka ingin menampilkan kecerdasannya kepada orang lain. Begitulah sifat dasar manusia yang sulit untuk di ubah.

Ada sebuah hadis yang dikutip berkali-kali oleh al-Ghazali, yang bunyinya adalah: “Aktsar ahli al-jannati al-bulhu”, sebagian besar orang-orang yang akan masuk surga nanti adalah “al-bulhu”. Kata “al-bulhu” adalah bentuk jamak dari “ablah” yang maknanya, menurut kamus Munjid: orang yang lemah akalnya (dla’ufa ‘aqluhu wa ‘ajaza ra’yuhu). Makna hadis yang dikutip al-Ghazali di atas itu kira-kira adalah begini: Mayoritas orang-orang yang ada di surga nanti adalah orang-orang yang bodoh, yang lemah akalnya.

Sementara di tempat lain ada pula ungkapan Nabi agar kita berfikir dan menggunakan akal tidak kurang Allah di dalam al-Qur’an menyebutkan kata “Apakah kamu tidak menggunakan akal?” atau “Apakah kamu tidak berfikir” secara berulang ulang di berbagai ayat dan surat. Lalu bagaimana menjelaskan orang-orang bodoh sebagai mayoritas penghuni surga tersebut?