Tuesday 27 August 2019

Islam "Karnaval" dan Islam "Sandiwara"


Kita tentu sering melihat sebuah karnaval, karnaval adalah arak-arakan dengan memakai berbagai jenis pakaian yang unik dan menarik. Misal, karnaval 17 Agustusan, memakai berbagai macam busana yang tidak biasa dipakai, mulai dari pakaian adat berbagai daerah, berbagai pakaian seragam, pakaian olah raga, pakaian kebesaran dan sebagainya. Namun kegiatan ini hanya seharian saja, setelah berpawai, berkeliling, setelah di tonton banyak orang, pakaian tersebut dilepas lagi dan mereka berpakaian lagi dengan pakaian mereka yang asli. Artinya, pakaian yang dipakai dalam karnaval itu hanyalah untuk dipamerkan, dipertontonkan saja, maka setelah itu dilepas dan dikembalikan, karena kebanyakan pakaian itu hanya disewa.
Betapa banyak ketika berislam hanya memakai pakaian sementara saja, bukan pakaian yang sebenarnya, pakaian supaya dikagumi, pakaian supaya di hormati, bahkan pakaian untuk menakut-nakuti umat, namun kapasitas mereka tidak sesuai dengan pakaian yang dipakai, orang Aceh mengatakan “khen pakaian droe dank hen seuneuduek droe”.